Selanjutnya, ledakan kedua terjadi di pos polisi di seberang gedung Sarinah, di perempatan Jalan Thamrin-Wahid Hasyim. Bom kedua diduga bom bunuh diri. Tiga pelaku dan seorang polisi diduga tewas.
Tiga Ledakan di Pos Polisi Depan Sarinah Thamrin
Setelah itu juga terdengar sejumlah tembakan di gedung Djakarta Theater. Saat ini polisi masih mengepung pelaku yang diduga masih berada di dalam gedung.
Ledakan terjadi di dekat pos polisi lalu lintas di Jalan Thamrin, depan Sarinah, Jakarta Pusat. Seperti dilansir TMC Polda Metro Jaya, Kamis, 14 Januari 2016, ledakan tersebut membuat jalanan terhenti. Belum diketahui apa penyebab ledakan pada pagi ini.
Informasi yang diperoleh, ledakan ini menyebabkan beberapa orang luka-luka. Beberapa orang tergolek di jalan. Pihak kepolisian sudah bergerak ke lokasi.
Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar M. Iqbal, ketika dikonfirmasi membenarkan kabar tentang ledakan itu. “Betul ada ledakan,” katanya. Saat ini, polisi sedang melakukan pemeriksaan.
Pelaku Ledakan Sarinah Kabur ke Gedung Djakarta Theater.
Aparat keamanan terus memburu pelaku ledakan di Sarinah, Jakarta Pusat. Seorang pelaku tampak kabur ke Gedung Djakarta Theater.
Gedung Djakarta Theater berada tepat di samping pusat perbelanjaan Sarinah. Dua gedung itu dipisahkan oleh Jalan KH Wahid Hasyim yang lebarnya sekira tujuh meter.
Berdasarkan pantauan, polisi bersenjata lengkap menyerbu gedung Djakarta Teater tempat pelaku peledakan kabur. Pelaku juga membawa senjata api, sehingga operasi penyergapan ini berjalan sangat hati-hati.
Sementara itu, sejumlah penembak jitu juga dikerahkan untuk melumpuhkan pelaku. Sekira 100 meter dari lokasi kejadian, disterilkan.
Seperti diketahui, ledakan beruntun terjadi di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat pagi tadi. Ledakan pertama terjadi di Starbuck Sarinah, kemudian ledakan kembali terjadi di pos polisi yang berada tepat di depan pusat perbelanjaan itu. Selain ledakan, baku tembak juga mewarnai peristiwa ini.
Teroris Teriak ”Awas-awas” Lalu Tembaki Polisi.
Indun (57) menjadi saksi saat penembakan di Pos Polisi Terjadi.
Dia hendak menyebrang dari arah Starbucks Thamrin ke arah Gedung Bawaslu.
“Ada satu mobil hitam sama satu motor di belakangnya. Peneror pakai celana pendek baju kuning tiga polisi ditembak,” cerita Indun mengulang peristiwa penembakan yang terjdi di Pos Polisi Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
Menurut cerita Indun tiga orang polisi ditembak. Peneror mengenakan baju kuning.
Satu mobil hitam dan satu motor tepat berada di belakangnya.
“Peneror yang pakai celana pendek baju kuning ditembak, tapi tiga polisi ditembakin. Peneror berteriak awas-awas, abis itu dia nembakin polisi,” ujar wanita tujuh anak tersebut.
Untuk diketahui, akibat ?Ledakan besar yang terjadi di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, ?tiga orang tewas.
“Informasi yang didapat ada tiga tewas,” ujar Petugas Piket Polres Jakarta Pusat saat dihubungi, Tribunnews, Kamis(14/1/2016).
Belum diketahui dari mana sumber ledakan tersebut. Namun yang menjadi target ledakan adalah pos polisi di perempatan Sarinah, Djakarta Theatre dan Starbucks Coffee.
Luhut: Teroris Mati Lima, Sipil Dua.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan, bahwa ada lima teroris dan dua masyarakat sipil yang meninggal, yakni satu Warga Negara Indonesia (WNI) dan satu Warga Negara Asing (WNA).
Luhut menjelaskan, setelah melakukan briefing dengan Pihak Kepolisian dan Pihak TNI, dirinya mendapat laporan, bahwa serangan teror di Sarinah bermula di Starbucks.
“Serangan bermula di Starbucks, kemudian meledakkan diri. Ada serangan dari teroris dua orang, tiga orang lagi di dekat Pos Polisi,” ujar Luhut di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
“Jadi, teroris yang mati itu ada lima. Kemudian dua masyarakat sipil meninggal satu WNA satu WNI. Ada empat yang luka dibawa dioperasi di RSPAD,” katanya.
Kata Luhut keadaan sudah terkendali, serta Jalan Thamrin telah kembali dibuka dan akan dibersihkan.
Dia mengimbau agar masyarakat tenang. Pihak aparat, kata Luhut, sedang menelusuri kasus pemboman.
“Seluruh keamanan Jakarta, kita tetap menyiagakan diri untuk berhati-hati terhadap kemungkinan lanjutan. Sampai sekarang keadaan terkendali,” katanya.
Kronologi Ledakan Bom di Sarinah Thamrin dan Starbucks.
Insiden ledakan terjadi di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1/2016).
Sejumlah tempat menjadi sasaran, seperti pos polisi Sarinah, gedung Djakarta Theatre, Lotus dan Starbucks Coffee di kompleks gedung Cakrawala.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal, mengatakan serangan pertama di Pos Polisi perempatan jalan MH Thamrin di depan gedung Cakrawala sekitar pukul 10.45 WIB.
“Satu orang petugas luka berat. Ada 3 korban luka dari sipil,” tutur Iqbal kepada wartawan, Kamis (14/1/2016).
Setelah menyerang pos polisi, pelaku menyerang gedung Djakarta Theatre dan Starbucks Coffee.
Menurut dia, di sana ada beberapa korban warga dan ada luka berat dan luka ringan.
Selain warga Indonesia ada korban yang merupakan warga asing.
Namun, dia belum bisa memastikan jumlah warga asing menjadi korban. Berdasarkan data yang dihimpun ada tujuh orang meninggal dunia.
Pascainsiden baku tembak dan ledakan, aparat kepolisian melakukan penyisiran di tempat kejadian perkara (TKP).
Saat ini terlihat pemasangan garis polisi di lokasi kejadian.
Berdasarkan pemantauan, ditemukan beberapa buah proyektil senjata api, satu peralatan tang, pecahan helm dan sebuah sepatu bagian kiri di samping Starbucks Coffe.
Salah satu lokasi ledakan yakni Starbucks Coffee terlihat hancur di bagian depan, serta dipenuhi pecahan kaca berserakan.
Meskipun sedang dilakukan penyisiran untuk mencari data dan memeriksa saksi, banyak masyarakat mendekat ke lokasi. Polisi terlihat kewalahan melokalisir warga menjauh dari lokasi.
Polri: Ada Bom Lebih Besar Berkekuatan Luar Biasa.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan, mengatakan ada sejumlah barang bukti yang disita polisi dari pelaku teror.
“Ada barang bukti bom lebih besar. Kalau bom itu meledak kami tidak tahu dampaknya, karena kekuatannya cukup besar,” ujar Anton kepada wartawan di Mabes Polri, Kamis (14/1/2016).
Anton memastikan pelaku berjumlah lima orang dan semuanya bisa dilumpuhkan dan satu di antaranya adalah warga negara asing.
Dalam serangan teror yang berlangsung sebelum tepat pukul 11.00 WIB, Anton memastikan sementara ini sembilan orang meninggal dunia dan 19 orang luka-luka, sehingga total korban 26 orang.
“Ini bisa jumlah bertambah atau berkurang. Mudah-mudahan jangan bertambah lagi, cukup ini saja,” sambung Anton.
Post a Comment